PENTING BANGET!! PERKEMBANGAN REFLEKS PADA BAYI
selamat sore parents, semoga selalu sehat dan dihindari dari pandemic COVID yang sudah 1 tahun lebih ini :(, sambil dirumah aja yuk menyimak artikel ini, kami masih berkaitan dengan artikel kita sebelumnya ya parents. kali ini kita membahas perkembangan refleks selanjutnya atau di tingkat kehidupan mendatang, apa saja ya?? :)
Pembelajaran anak dini usia merupakan
suatu proses pembinaan dan tumbuh kembang
anak semenjak bayi keluar dari rahim ibunya. Pembinaan
dan pendidikan dilakukan
secara menyeluruh baik dalam
aspek fisik maupun non fisik, dengan memberikan rangsangan bagi perkembangan jasmani, rohani (moral dan spiritual), motorik, sensoris, akal fikir, emosional
dan sosial yang dilakukan secara
tepat dan benar agar anak dapat tumbuh
dan berkembang secara optimal.
Kemampuan motorik bayi yang baru lahir adalah gerakan-gerakan motorik yang didesain untuk pertahanan diri. Dan gerak refleks merupakan respon otomatis terhadap stimulus tertentu. Beberapa gerak refleks yang dimiliki bayi memiliki fungsi untuk bertahan hidup. Contohnya, rooting reflex, membantu bayi menemukan putting susu ibunya pada saat proses pamberian ASI. Selanjutnya, jika gerak menelan tidak terjadi secara otomatis, maka bayi tidak dapat bertahan hidup.
Selain memiliki fungsi
untuk bertahan hidup,
gerak refleks yang dimiliki bayi
membantu pencapaian interaksi yang
memuaskan antara orangtua
dengan bayi. Bayi yang mencari, dan berhasil menemukan putting susu ibunya,
menelan
dengan mudah selama proses feeding, dan menggenggam
saat tangannya disentuh
akan membuat
orangtua atau pengasuh
memberikan
respon dengan
penuh
perasaan dan merasa kompeten sebagai caregivers.
Bahkan refleks ini menjadi
tool atau alat bagi ahli untuk mengidentifikasi ada atau tidak suatu kelainan
pada si bayi. Maka dari itu bayi lahir dokter akan mendeteksi perkembangan
awalnya dengan melihat refleks-refleks. Bila saja refleksnya tak muncul, bisa
dikarenakan perkembangan yang lambat pada otak atau ada kerusakan
otak, misal, ada trauma di kepalanya ketika lahir. Karena bagaimanapun, refleks-refleks
berada
dalam susunan saraf tepi otak."
Secara bertahap
refleks-refleks pada bayi akan
menghilang seiring dengan bertambahnya usia pertumbuhan serta kematangan kemampuan
pada si bayi. Refleks-refleks ini
pada akhirnya ada yang hilang, ada pula yang berubah jadi lebih terkontrol. Refleks
yang menghilang adalah refleks Moro, biasanya di usia 5 bulan.
Kemudian refleks swimming dan tonic neck yang menghilang
sekitar usia 9 bulan, yaitu kala bayi sudah
bisa duduk.
Sedangkan refleks-refleks
yang
berubah
jadi
terkendali adalah
refleks rooting dan
sucking. "Biasanya dimulai dari usia
3 bulan. Fungsinya pun jadi berkembang, yaitu kemampuan
untuk makan dan minum." Demikian pula
dengan refleks grasping, coughing, blinking, yawning juga
tak hilang. Namun untuk refleks stepping masih menjadi perdebatan,
apakah berkembang jadi kemampuan
berjalan ataukah tidak.
Jika refleks-refleks yang pada
saatnya harus
hilang ternyata tak hilang,
berarti ada sesuatu
yang salah pada si
kecil. "Untuk itu perlu diteliti lebih lanjut,
Karena apabila hal demikian
terjadi, maka perkembangannya terlambat atau
ada kerusakan otak.
Hal ini sebaiknya dikonsultasikan ke ahlinya.
Penting membaca postingan
blog kami sebelumnya, karena ada keterkaitannya antara mengenal refleks pada
awal kehidupan dan fungsi refleks untuk kehidupan mendatang. Setelah melihat
artikel diatas diharapan parents lebih memahami refleks apa saja yang ada pada
awal masa kehidupan si kecil, jangan lupa untuk selalu berkonsultasi pada
ahlinya jika terdapat hal yang mungkin di luar dari hal yang sewajarnya.
Sumber
:
Eileen Allen, Marotz, RN., Developmental Profiles: Pre-Birth Trough Twelve.
New York: Thompson Delmar
Learning.
Santrock, John W. Life Span Development. Jilid 1 (Alih Bahasa:
J. Damanik san
A. Chusairi). Jakarta: Erlangga.
Sujiono, Yuliani Nurani dkk.. Jakarta:Elex media
Komputindo
Komentar
Posting Komentar