HUBUNGAN GANGGUAN SENSORIS DAN SPEECH DELAY


Halo pembaca, kembali lagi di blog kami J

Kali ini, tak bosan kami membahas tentang kasus yang sriang kami jumpai di tempat kami
ya,,!! keterlambatan bicara pada anak.
Beberapa orang tua yang datang, hampir seluruhnya mengeluhkan anak nya belum bisa bicara, selain itu mereka juga mengeluhkan hal-hal lain seperti tidak suka sayur dan buah, terlalu  pilih-pilih makanan dan tidak mau sikat gigi.



jadi..
Tahukah pembaca, bahwahal tersebut berhubungan dengan gangguan sensoris?
Gangguan sensoris adalah kondisi neurofisiologi dimana stimulus sensori yang masuk melalui indrabermasalah dalam penerimaan , pemrosesan, ataurespon sehingga menghasilkan output/reaksi yang tidak sesuai.Reaksi pada gangguan sensoris, bisa berupa hiper reaktif atau hiporeaktif.

Ada 7 indra yang berperan dalam menerima stimulus yaitu :
1.      Penglihatan (visual)
2.      Pendengaran (auditori)
3.      Pengecap (gustatori)
4.      Penghidu (olfaktori)
5.      Peraba (taktil)
6.      Vestibular
7.      Propioseptif

Jika anak anda mengalami kondisi yang dikeluhkan diatas, bisa jadi anak anda mengalami gangguan sensoris, terutama di indra pengecap.Berikut beberapa ciri anak anak yang mengalami gangguan sensoris di indra pengecapnya.

Hiper reaktif
Hiporeaktif
-          Mudah muntah
-          Melepeh makanan
-          Berteriak saat di berikan makanan
-          Hanya menyukai tekstur tertentu
-          Terdapat sisa makanan di mulut
-          Drooling

Bagaimana hal itu bisa terjadi?
Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya gangguan sensoris, diantaranya refleks primitif yang masih menetap, seperti reflek mencari puting (rooting reflex) dan reflek menghisap (sucking reflex). Dalam sebuah penilitian disebutkan bahwa menetapnya reflek dapat menyebabkan keterlambatan perkembangan bicara (speech delay)dan gangguan artikulasi.
Sehingga dapat dikatakan bahwa salah satu cirispeech delay adalah adanya gangguan sensoris di area indra pengecap. Entah itu berupa hiper reaktif dan hiporeaktif.

Lalu, intervensi apa yang akan lakukan?
Yang pertama,  di rumah belajar dan terapi Marvel kid’s team Fisioterapi kami melakukan stimulasi dengan metode Neurosenso (NS) tujuannya untuk menata refleks primitif yang ada di seluruh tubuh agar bisa digunakan untuk aktifitas yang fungsional. Selain itu terapis juga melakukan stimulasi daerah oral (mulut) yang fungsinya untuk mengembalikan tingkat sensitifitas di area tersebut agar dapat berfungsi secara optimal. Pemberian progam terapi harus rutin dan tergantung tingkat masalah dan tipe sensoris anak dan masih banyak terapi penunjang yang lain di tempat kami.

Sekian artikel kali ini. Semoga bermanfaat.
by: aini

A, Kraszewska . A, Kondraciuk.B, Kosztyła-Hojna. E, Misiuk .M, Szczepański .M, Cybulski Manias S.2014. Impact of the orofacial area reflexes on infant’s speech development. 4(1), 188:194.

Komentar

Postingan Populer