DETEKSI DINI KEMUNGKINAN ANAK MENGALAMI AUTISME / BERKEBUTUHAN KHUSUS

Selamat malam pembaca. deteksi dini pada anak sangat amat penting sekali lho.. yuk mari kenali dan antisipasi mulai dini. karena penanganan yang cepat akan berakibat besar pada perkembangan anak kedepan nya.. semoga bermanfaat :)


DETEKSI DINI KEMUNGKINAN ANAK MENGALAMI AUTISME / BERKEBUTUHAN KHUSUS

1. Deteksi Dini Sejak dalam Kandungan
Sampai sejauh ini dengan kemajuan teknologi kesehatan di dunia masih juga belum mampu mendeteksi resiko autism sejak dalam kandungan. Terdapat beberapa pemeriksaan biomolekular pada janin bayi untuk mendeteksi autism sejak dini, namun pemeriksaan ini masih dalam batas kebutuhan untuk penelitian.

2. Deteksi Dini Sejak Lahir hingga Usia 5 tahun
Sangat sulit untuk mendeteksi diawal kehidupan anak atau pada masa bayi (usia 0 as 24 bln) . Tetapi penting untuk mengetahui gejala dan tanda-tanda penyimpangan perkembangan emosional psikologis sejak dini karena penanganan yang lebih cepat akan memberikan hasil yang lebih baik.
Beberapa gejala - gejala yang harus diwaspadai terlihat sejak bayi atau anak menurut usia :

a. Usia 0-6 bulan
- Pada saat bayi baru lahir kemudian diletakkan di dada ibu tidak ada reaksi mencari puting yg selanjutnya akan berkembang menjadi reaksi "rooting reflex" (reflex mengenyut)
- Bayi tampak terlalu tenang --> tanpa expresi (jarang menangis)
- Terlalu sensitif, cepat terganggu/terusik
- Gerakan tangan dan kaki berlebihan terutama bila mandi
- Tidak mengoceh
- Tidak ditemukan senyum sosial diatas 10 minggu
- Tidak ada kontak mata diatas umur 3 bulan
- Perkembangan motor kasar/halus sering tampak normal

b. Usia 6 – 12 Bulan
- Kaku bila digendong
- Tidak mau bermain permainan sederhana (ciluk ba, da-da)
- Tidak mengeluarkan kata
- Tidak tertarik pada mainan
- Memperhatikan tangannya sendiri
- Terdapat keterlambatan dalam perkembangan motorik kasar/halus
- Mungkin tidak dapat menerima makanan cair

c. Usia 2 – 3 tahun
- Tidak tertarik untuk bersosialisasi dengan anak lain
- Melihat orang sebagai “benda”
- Kontak mata terbatas
- Tertarik pada benda tertentu
- Kaku bila digendong

d. Usia 4 – 5 Tahun
- Sering bicara seperti membeo
- Mengeluarkan suara yang aneh (nada tinggi atau datar)
- Marah bila rutinitas yang seharusnya di ubah
- Menyakiti diri sendiri (seperti menggigit badannya sendiri, membenturkan kepala)
- Temperamen atau agresif

Apabila ada tanda-tanda seperti diatas segera bawa anak ke ahlinya untuk segera mendapatkan pemeriksaan secara detail sehingga akan mendapatkan diagnosis dan intervensi yang sesuai dengan permasalahannya.

Peningkatan kasus Autisme dari masa ke masa semakin tajam. Namun hingga saat ini penyebab autisme belum diketahui secara pasti. Beberapa ahli menyebutkan autis merupakan kelainan genetik yang mengakibatkan gangguan fungsional susunan saraf pusat yang disertai gangguan kerusakan pada saluran cerna. Keadaan itu dapat disebabkan dan dipicu oleh berbagai hal di antaranya gangguan dan infeksi sejak dalam kehamilan, pengaruh reaksi simpang makanan, dan berbagai pemicu lainnya. Beberapa penelitian menunjukkan terdapat perbedaan gangguan sistem susunan saraf pusat di otak termasuk struktur dan fungsinya.

Autisme adalah gangguan perkembangan pervasif pada anak yang ditandai dengan adanya gangguan dan keterlambatan dalam bidang kognitif, bahasa, perilaku, komunikasi dan interaksi sosial.
Autism dapat terjadi pada semua kelompok masyarakat kaya miskin, di desa dikota, berpendidikan maupun tidak serta pada semua kelompok etnis dan budaya di dunia.
Sekalipun demikian anak-anak di negara maju pada umumnya memiliki kesempatan terdiagnosis lebih awal sehingga memungkinkan tatalaksana yang lebih dini dengan hasil yang lebih baik. Angka kejadian autis tampaknya meningkat pesat dalam beberapa tahun terahkir ini. Peningkatan ini terutama karena meningkatnya penyampaian informasi yang disampaikan berbagai media cetak maupun elektronik terutama internet.
Sehingga baik kalangan medis maupun awam mengetahui perkembangan tehnolgi kesehatan yang berkaitan dengan hal tersebut. Sehingga masalah penyimpangan perilaku pada anak khususnya autisme ini menjadi persoalan yang aktual dan menarik yang ingin diketahui oleh masyarakat baik dari kalangan akademisi maupun masyarakat umumnya.

Meski beberapa penelitian sebelumnya menujukkan bahwa tidak terdapat perbedaan sistem susunan saraf pusat anak autisme, tetapi sebaliknya semakin banyak penelitian yang menunjukkan bahwa terdapat perbedaan dalam otak atau sistem susunan saraf pusatnya.
Pada umumnya para ahli sepakat gangguan pada otak itu justru lebih banyak terjadi saat kehamilan. Sehingga selama ini berkaitan dengan berbagai penelitian yang menunjukkan gangguan dan infeksi pada kehamilan seperti infeksi saluran kencing, demam yang tidak diketahui sebabnya bahkan flu berkepanjangan dapat meningkatkan resiko autisme pada janin yang dikandung. Sehingga para ahli juga sepakat sebaiknya jangan meremehkan gangguan infeksi atau gangguan lain saat kehamilan.

Gangguan anatomis dan fungsi yang sudah terjadi sejak kehamilan tersebut kalaupun sudah terjadi tampaknya sulit untuk diperbaiki tetapi di masa depan penderita autism dapat dioptimalkan beberapa gangguan sisa yang sudah terjadi. Faktor pemicu seperti reaksi simpang makanan atau alergi dan hipersensitif makanan hanya memperberat gangguan yang sudah ada bukan sebagai penyebab utama.

kunjungi tempat terapi kami ya parents
kami menangani anak terlambat bicara surabaya, autis, cerebral palsy surabaya, terapi anak, terapi anak autis surabaya, terapi anak surabaya, terapi bicara anak, terapi terlambat bicara surabaya, terapi wicara anak surabaya, dan masih banyak kondisi abk anak.

Komentar

Postingan Populer