MENGATASI GERAKAN TUTUP MULUT (GTM) PADA ANAK AGAR MAU MAKAN LAGI
Hai
parents semua J
selamat datang diartikel kami yang terbaru, kangen deh rasanya menyapa semua
parents… yes kali ini kami meyuguhkan artikel yang tak kalah asiknya nih yaitu
tentang GTM.. apa itu?? Lansgung saja yaa.. yuk mari..
Bukan sedikit para orang tua yang mengeluhkan kesukaran anaknya untuk menerima makanan, untuk membuka mulutnya, atau hanya untuk sekedar mencicipi rasa makanan. Apakah penyebabnya? Dan Bagaimanakah cara penanganannya?
Lalu apakah penyebab GTM pada anak?
Berikut adalah beberapa penyebab GTM yang sering ditemukan:
1. Sudjatmoko
(2011) dalam penelitiannya menyebutkan terdapat 25% - 40% bayi dan balita
mengalami masalah makan, masalah ini dihubungkan dengan perilaku makan yang
disamakan dengan kebiasaan orangtua. Orangtua yang kesulitan saat memberikan
MPASI yang benar mengakibatkan anak menjadi sulit menerima beragam jenis
makanan yang dihidangkan.
2. Penyebab
GTM yang lain adalah komposisi yang diberikan atau dikenalkan pada bayi tidak
adekuat, tekstur yang tidak sesuai dan cara pemberian MPASI yang tidak tepat.
Salah satu kesalahan dalam praktik pemberian MPASI adalah diberikan pada usia
anak yang terlalu dini (<6bulan). Penelitian yang dilakukan di Rumah Sakit
Anak Royal di Melbourne, dimana pemberian MPASI sebelum usia 6 bulan dan
tekstur MPASI yang tidak sesuai usia, menyebabkan gagal tumbuh anak.
3. Selain
itu, faktor psikososial juga menjadi penyebab yaitu dengan pemaksaan saat
memberikan makan, menggunakan jam tidur anak untuk makan, pemahaman pengasuhan yang
tidak benar.
Jadi
bagaimana cara untuk mengatasinya? Dari sekian banyak info dan referensi kami
menyimpulkan ada 5 inti cara untuk mengatasinya. Apa saja??
1.
Cari
tahu penyebab anak tidak mau makan
Kadang kala sebagai
orang tua kita kurang peka dengan kesahatan anak, GTM bisa jadi merupakan tanda
bahwa anak sedang kurang enak badan! Atau anak bisa sedikit trauma karena
menengksplor rasa yang dia tidak suka sebelumnya, misal pedas
2.
Buat
jadwal makan yang sesuai
Selain untuk
mendisiplinkan anak, jadwal makan juga membantu penyerapan teratur pada
lambung. Sehingga, anak akan merasa lapar, tepat di jam makan yang telah di
arahkan
3.
Ajari
anak untuk merasa lapar
Terkadang anak
melakukan GTM karena dia terlalu kenyang, coba ditanyakn lagi 10-15 menit
setelahnya, apakah dia lapar. Mengajari rasa lapar dan kenyang, merupakan hal
yang baik untuk perkembangannya.
4.
Hindari
makanan Instan atau junkfood
Junkfood kadang kala
memiliki rasa yang terlalu kuat, dan menimbulkan sensasi yang baru untuk anak.
Sehingga biasanya anak akan cenderung melakukan GTM pada makanan yang
menurutnya memiliki rasa yang tidak kuat
5.
Hindari
penggunaan Youtube dan Televisi
Bantuan melalui media gadget, tidak
akan membuat anak berkonsentrasi untuk melalukan gerakan mengunyah dan telan.
Sehingga, fase penting yang harus dilakukan tubuh tidak bekerja sempurna.
Daftar
Pustaka
Chatoor, I. 2009, No Sensory Food Aversion in Infant and Toodlesr, Zero to Three, Washinton DC.
Souza, F.I.S. de, Ortiz, T.T.O., Silva, S.G.L. da, Caetano, M.C. & Sarni, R.O.S. 2010, ‘Complementaryfeeding: inappropriate practices in infants’, Jornal de Pediatria, vol. 0, no. 0, pp. 196–201.
Sudjatmoko 2011, ‘Masalah Makan pada Anak’, Journal of Medicine, vol. 10, no. 1, pp. 36–41.
Komentar
Posting Komentar